Saturday, November 15, 2008

FIQIH MAQASHID SYARIAH


Awalnya terus terang saya tidak tertarik untuk membaca buku ini karena judulnya "Maqashid Syariah" yang belum saya mengerti. Namun setelah membacanya, pencerahan pun saya dapatkan dari semula keraguan saya terhadap suatu syariat terutama melihat para pengikut "aliran tekstual" maupun "aliran liberal".

Walaupun saya sering mendengar beberapa buku, situs online yang sering menhujat atau bahkan menghukumi Syekh Qaradhawi, namun saya pikir karena mereka hanya mengikuti apa kata Ustad-nya saja dan belum membaca banyak buku-buku beliau ataupun fatwa-fatwa-nya yang dibuat berdasarkan sumber-sumber suci Al-Quran dan Sunnah.

Dalam buku ini dibahas sedikit masalah "isbal" misalnya yang seolah-olah hukumnya menjadi "wajib", begitu pula fatwa seorang syekh hadist yang terkenal dalam menfatwakan masalah tidak adanya zakat bagi harta perdagangan juga waktu zakat fitrah dan uang sebagai zakat fitrah. Soal kedudukan wanita dan sebagainya yang diputuskan berdasarkan kontektual hadist tanpa melihat sisi-sisi lain yang menunjangnya.

Begitu pula kaum liberal dalam sikapnya yang justru akan membunuh syariah itu sendiri. Berhujah tanpa ilmu - dikatakan oleh Syekh Qaradhawi bahwa sebagain mereka bahkan tidak hapal Quran dan tidak mengenal hadist-hadist shahih - atau mengambil pendapat syekh-syekh yang alim hanya sepotong-sepotong tanpa benar-benar mendalami pendapat-pendapat mereka. Lalu kiblatnya yang sudah bergeser dari Ka'bah ke Washington, London, Francis, maupun Moskow...

Buku ini merupakan pemikiran Syekh Qaradhawi yang menjelasakan tiga madrasah. Pertama, madrasah yang lebih bergantung kepada teks-teks partikular, memahaminya dengan pemahaman literal dan jauh dari maksud-maksud syariat yang ada di belakangnya.

Kedua adalah madrasah yang mengklaim bahwa mereka lebih bergantung kepada maksud-maksud syariat dan ruh agama dengan menganulir teks-teks partikular di dalam Al-Quran dan Sunnah. Mereka memandang bahwa agama adalah substansial bukan simbol, isi dan bukan bentuk.

Terakhir adalah madrasah moderat yang tidak melupkan teks-teks partikular dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, tetapi dalam satu waktu juga tidak memisahkannya dari maksud-maksud global. Bahkan, teks-teks partikular tersebut dipahami dalam bingkai maksud-maksud global.

Saya belum tamat membaca buku ini, namun ingin segera menginformasikan kepada anda bahwa buku ini layak dibaca untuk dipahami dan menambah wawasam keislaman.

Selamat Membaca.

No comments: