Saturday, November 15, 2008

25 Kiat Mempengaruhi Jiwa & Akal Anak


Setiap orangtua yang memiliki anak pasti telah memiliki metode guna mendidik anak-anaknya, baik metoda yang ia peroleh dari belajar seacara formal maupun non formal, pengalaman orang lain, atau pengalaman sehari-hari melalui trial and error. Bisa saja seseoarang belajar dan menemukan bagaimana cara menghentikan perilaku anak-anak yang tidak bisa diatur setelah menyaksikan film Nanny 911 di televisi. Yang lain berasal dari bacaan yang dibacanya. Seperti cara mendidikan anak ala Dr. John Gray dengan mengurung anak di dalam sebuah kamar selama beberapa detik atau menit misalnya. Membiarkan anak menangis kemudian memeluknya dengan kasih sayang. Menjelaskan kepada anak apa yang kita inginkan darinya dan memintanya untuk tidak melakukan hal-hal yang "negatif" lagi.

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, kadangkala kita lupa bahkan tidak tahu bahwa bila kita bisa menggali lebih dalam, ternyata Nabi Saw memiliki metode yang sangat baik dalam mempengaruhi perkembangan seorang anak selama ia berinteraksi dengan orangtua, teman dan lingkungannya.

Seorang Muhammad Rasyid Dimas dengan merujuk 51 buku literatur, membuat sebuah karya yang cemerlang dengan menulis buku 25 Kiat ini. Bahkan bagi mereka yang telah membaca dan mempelajari sirah nabawi atau sejarah Nabi Saw pun belum tentu bisa menyimpulkan bagaimana cara Nabi Saw berinteraksi dengan anak-anak termasuk anak kandung dan cucu-cucunya.

Menyimak buku ini seperti membelah lautan, begitu banyak jenis ikan dan tumbuhan laut yang ada. Beraneka ragam warna, corak, dan perilaku mahluk laut itu. Penjelasan Muhammad Rayid Dimas begitu mudah dicerna dan dimengerti. Berbeda dengan teori psikologi tentang cara mendidik anak. Nabi Saw yang mulia menjadi teladan dan sentral dalam buku ini untuk ditiru oleh semua orangtua muslim. Begitu banyak kisah dari Nabi Saw dan sahabat, dalam berinteraksi dengan anak-anak, menjunjung tinggi rasa hormat kepada anak, menghargai mereka, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mempelajari apa yang orang dewasa lakukan.

Sahl Bin Sa'ad As-Sa'idi meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. diberi minuman lalu beliau memi-numnya sedangkan di sebelah kanan beliau ada seo-rang anak laki-laki dan di sebelah kin beliau ada orang-orangyang sudah tua. Rasulullah saw bertanya kepada anak itu, "Apakah kamu mengizinkan aku untuk memberi mereka (yang tua-tua) terlebih dahulu?" Si anak itu menjawab, "Tidak, demi Allah, aku tidak akan memberikan hakku darimu kepada siapa pun." Maka Rasulullah Saw meletakkannya di tangan anak itu. (Bukhari dan Muslim). Inilah riwayat yang menggambarkan begitu mulia Nabi Saw dalam menghargai hak seorang anak. (am)

No comments: